Ratusan Mahasiswa USU KKN di Aceh dan Kepri
MEDAN - Rektor
Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Runtung Sitepu, melepas 272 mahasiswa
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) USU tahun 2016 ke Provinsi Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau,
kemarin.
“Kita patut berbangga, karena tahun ini pelaksanaan KKN USU
dapat dilaksanakan kembali. Bahkan, dengan jangkauan lokasi atau tempat
kegiatan KKN yang tidak hanya berada di provinsi Sumatera Utara saja, tetapi
juga sampai ke wilayah provinsi tetangga yakni Aceh dan Kepulauan Riau,” ungkap
Prof Runtung Sitepu, didampingi Wakil Rektor I, Prof Dr Rosmayati; Wakil Rektor
II, DR Muhammad Fidel Ganis Siregar; Wakil Rektor III, Mahyuddin KM Nasution;
Wakil Rektor V, Ir Luhut Sihombing; dan Ketua Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat USU, Prof Dr Darma Bakti, perwakilan dari Kementerian PU serta para
dekan dan dosen pembimbing lapangan.
Runtung mengatakan, sebagai wahana sinergi bagi mahasiswa
dan masyarakat dalam rangka meningkatkan pemahaman dan mencari pemecahan
masalah yang dihadapi masyarakat. Pelaksanaan KKN dirancang menjadi empat
program kegiatan, yaitu KKNPPM Reguler di Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir, dan
Kabupaten Simalungun.
Lalu, KKN Pulau Terluar, di Kabupaten Simeulue, Aceh, dan
Kabupaten Nias Utara. Kemudian, KKN Tematik di Kota Tanjung Balai dan KKN
Kebangsaan di Kota Tanjung Pinang, provinsi Kepulauan Riau. “Khusus untuk
lokasi Tanjung Pinang, karena pada tahun 2016 Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH) telah ditunjuk sebagai tuan rumah, sehingga peserta KKN pada program
kebangsaan ini adalah berasal dari berbagai universitas di wilayah Barat
Indonesia,” ucapnya.
Kepada pesertaKKNUSUtersebut, rektor berpesan agar 272 orang
mahasiswa peserta KKN dapat belajar langsung di lapangan dengan cara melakukan
sharing bersama masyarakat setempat. Dia menambahkan, sekarang KKN merupakan
mata kuliah pilihan dengan beban kredit 3 SKS.
Namun, jika ternyata kegiatan ini dianggap bermanfaat bagi
masyarakat, ke depan mungkinsaja KKNiniditetapkan menjadimatakuliahwajib. Ketua
Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat USU, Prof Dr Darma Bakti, mengatakan, KKN
pertama kali diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1951.
Ketika itu program KKN UGM adalah
memberdayakanmahasiswauntukmengisikekuranganguru sekolah lanjutan luar Jawa
yang berlangsung tahun 1951 sampai 1962. Selanjutnya, pada tahun 1979,
KKNmenjadiprogramwajib bagi mahasiswa UGM dengan “Paradigm Development “. “Pada
tahun 1972 KKN diperluas menjadi 13 universitas, termasuk USU yang ikut di
dalamnya dan USU telah menyelenggarakan kegiatan ini sejak tahun 1972 sampai
1998.
Tahun 1999 USU tidak menyelenggarakanKKNlagi. Aktivitas KKN
berhenti erat kaitannya dengan peristiwa 1998 karena krisis ekonomi dan kondisi
sosial politik ketika itu. Tapi sekarang sudah aktif kembali,” papar Prof Dr
Darma Bakti. Waktu KKN ini berlangsung hingga 21 Juli 2016 dengan jumlah dosen
pembimbing lapangan sebanyak 15 orang. Sementara waktu kegiatannya akan
berlangsung selama satu bulan penuh. (koran-sindo.com)